KELUARGA BESAR AURAJUDI.COM MENGUCAPKAN SELAMAT TAHUN BARU IMLEK 2017 "GONG XI FA CHAI" SALAM HOKI :)

Kamis, 27 Oktober 2016


AuraQQ - Situs Judi Online Terpercaya Sultan Aziansyah pamit untuk pergi ke Jakarta lantaran terima panggilan kerja. Pagi buta, sekitaran jam 05. 30 WIB dia meninggalkan tempat tinggalnya di Desa Lebak Wangi, Sepatan, Kabupaten Tangerang, Banten.


Bukannya ke Ibu Kota, dia malah bikin tindakan teror dengan menyerang tiga polisi di Pos Polisi Lantas Lintas di Jalan Perintis Kemerdekaan, dekat lokasi Pendidikan Yupentek, Cikokol, Tangerang Kota pada Kamis, 20 Oktober 2016. Tindakan itu berlangsung pada jam 07. 10 WIB.

Saat meninggalkan rumah, keluarga takberlangsung menyimpan berprasangka buruk pada isi tas yang Sultan bawa. Rupanya, tas itu diisi bom pipa.

Satu hari sebelumnya momen nahas itu, Sultan memborong paku serta pipa di toko bangunan yang tidak jauh dari tempat tinggalnya.

" Saya saksikan dia beli paku sangat banyak, baut sama pipa juga beli, " tutur tetangga Sultan, Damanhuri.

Lantas, pada Damanhuri, sembari tertawa Sultan menyebutkan paku serta paralon yang dibeli itu yaitu untuk tindakan pengeboman.

" Buat ngebom tuturnya sembari ketawa, ya saya tidak yakin, " tutur Damanhuri.

Kemudian, Sultan telah tak pernah tampak keluar lagi dari tempat tinggalnya.

Pagi yang Mencekam

Seseorang saksi mata, Andi, yang tidak berniat berdiri dibawah gapura lokasi pendidikan Cikokol mengakui lihat seseorang pria melempar dua benda disangka peledak ke arah polisi serta pinggir jalan sekitaran pos polisi (pospol). Lalu ia mendengar kegaduhan didalam pospol itu.

Didalam pospol, ucap Andi, nyatanya Sultan menyerang tiga polisi dengan cara membabi buta memakai golok yang telah disediakan.

" Awalannya ada yang ngelempar seperti bom, 2 x. Lantas polisinya ditusuk berulang-kali, segera ramai, " tutur Andi.

Kemudian, kata dia, pelaku ke luar pospol serta dikejar satu diantara polisi yang ditusuknya. Nada tembakan juga terdengar berulang-kali, tetapi pelaku tetaplah lari menjauhi pospol ke arah Taman Kota.

Polisi Tangerang terserang seseorang pria bersenjata tajam.

Polisi melumpuhkan pelaku dengan tiga timah panas yang bersarang di paha serta kaki kanan kirinya.

" Warga segera ngerubutin, karenanya orang (pelaku) masihlah dapat gerak. Tujuannya agar tidak kabur, baru sebagian polisi datang ngamanin lagi, " papar Andi.

Kapolsek Tangerang Kompol Efendi alami luka tusukan dibagian torak jantung. Dia mesti dibawa ke RS Siloam, lantaran lebih mencukupi perlengkapan medisnya.

Sesaat dua anggota Lalu Polres Metro Jaya, yaitu Iptu Bambang Haryadi yang alami luka tusuk sisi dada kiri serta punggung kiri, dan Bripka Sukardi yang alami luka tusuk di punggung kanan serta lengan kanan masihlah terima perawatan intensif di RSUD Tangerang.

Sedang Sultan dirujuk ke RS Polri Kramat Jati. Tetapi, dalam perjalanan ke rumah sakit, Sultan tewas lantaran kehabisan darah.

" Pelaku terserang tembakan dua di kaki serta 1 tentang perut, " kata Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Awi Setiyono.
auraqq.com
Lambang ISIS tertempel di pos polisi

Waktu merantau di Tangerang, Sultan mengakui tinggal berbarengan kakaknya. Sang kakak adalah anggota Polres Metro Tangerang.

Hal itu disibakkan Sultan sebelumnya wafat dunia pada suatu video yang di terima Liputan6. com, waktu diinterogasi polisi. Kombes Awi Setiyono, membetulkan pernyataan Sultan itu.

Sultan yaitu anak bungsu dari empat bersaudara. Kakak pertamanya bertugas di Reserse Narkoba Polres Metro Tangerang serta kakak keduanya berdinas di Unit Lantas Lintas Polres Metro Tangerang.

" Iya benar dia anak bungsu, dua kakaknya anggota polisi, " tutur Awi.

Tetapi, dia memberikan, telah berapa lama ini Sultan tidak lagi tinggal berbarengan ke-2 orang kakaknya.

" SA saat ini tinggal sendiri di Lebak Wangi RT/RW 03/04 Kelurahan Sepatan, Tangerang, " tutur Awi.

Waktu berbarengan kakaknya, tetangga kerap lihat Sultan berlatih bela diri.

Sesungguhnya, keluarga telah mencium gelagat mencurigakan Sultan sebelumnya menyerang polisi. Bahkan juga, keluarga pernah melaporkan Sultan ke Tubuh Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) dua bln. lantas.

" Jadi kakaknya yang polisi ini telah pernah berusaha untuk melaporkan tingkah laku menyimpang adiknya ke BNPT, " kata Kepala Divisi Humas Polri, Irjen Boy Rafli Amar.

Sang kakak juga selalu berusaha menyadarkan adiknya supaya tidak terperosok dalam grup radikal. Bahkan juga, kakaknya pernah menjemput Sultan dari pesantren pada Oktober 2015. Kakaknya sempat juga mengecek Sultan di satu diantara polsek paling dekat dari pesantren itu.

" Ini usaha yang dikerjakan kakaknya. Termasuk juga kakaknya juga memberi sebagian materi laporan untuk menyadarkan adiknya. Ini usaha keluarga untuk menyadarkan Sultan termasuk juga melaporkan ke BNPT, " Boy memaparkan.

Sultan sukai menyendiri. Dalam kesendiriannya itu dia sukai sekali menjelajahi internet serta mencari-cari suatu hal. Tetapi, kakaknya tidak dapat menyatakan apakah itu terkait dengan tindakan teroris.

" Adiknya suka mem-browsing serta mencari tahu. (Namun masalah mencari informasi teroris) Belum, belum hingga kesana, " tandas Kabag Penum Polri Kombes Martinus Sitompul.

Seseorang pemuda menyerang tiga anggota polisi di lokasi Cikokol.

Pemuda berumur 22 th. itu adalah lulusan informatika satu diantara instansi perguruan tinggi di Cikokol, Tangerang, pada 2015.

Sebelumnya kuliah, Sultan rupanya pernah daftarkan diri untuk masuk pendidikan Polri satu tingkat Bintara. Tetapi tidak berhasil pada tes kesehatan.

Perkenalannya dengan ideologi garis keras diawali mulai sejak th. 2013, bersamaan dengan kuliah, dia ikuti grup pengajian di daerah Benteng Betawi, Tangerang. Dari situlah sikap Sultan perlahan-lahan mulai beralih. Dia kerap menyendiri serta tertutup dengan keluarga.

Akhir 2015, pihak keluarga serta dua orang kakaknya pernah mendatangi satu pondok pesantren Al Anshorullah pimpinan almarhum Fauzan Al Anshori di Ciamis. Waktu itu juga Sultan diberitakan tidak sering masuk kerja di satu perusahaan percetakan di bilangan Curug, Tangerang.

"Barun Naim, Barunsyah, dan Abu Jandah alias Ali Mubarok. Ketiga orang ini sangat berpengaruh dalam perekrutan," kata Tito.

Almarhum Fauzan di kenal dengan dakwah-dakwah Daulah Islamiyah. Januari 2015 lantas kepolisian serta pemerintah Kabupaten Luwu, Sulawesi Tengah, menampik acara dakwah yang mendatangkan Fauzan.

Almarhum juga terdaftar pernah berhimpun dengan Abu Bakar Baasyir serta pecah kongsi dari gerakan itu.

Mengenai kemauan keluarga Sultan mendatangi pondok pesantren di Ciamis yaitu untuk menjemput Sultan. Keluarga juga bekerjasama dengan kepolisian setempat dalam usaha penjemputan paksa. Waktu itu Sultan berusaha kabur. Tetapi usahanya tidak berhasil lantaran dikejar sang bapak serta dibawa pulang ke Tangerang.

Kapolda Metro Jaya Irjen M Iriawan membetulkan kalau Sultan pernah ada di Ciamis. " Dia dijemput paksa keluarga, " kata dia.

Sultan lantas pilih keluar dari pekerjaannya pada Jumat, 14 Oktober 2016. Gelagatnya mulai mencurigakan. Dia senantiasa keluar pagi hari tanpa ada menyebutkan kemana dia bakal pergi serta pulang sore hari.
Polisi temukan simbol ISIS tertempel di tiang pos polisi tujuan penyerangan Sultan. " Tetapi kita tidak paham kapan ditempelnya, apakah terkait atau tak, " tutur Kasat Reskrim Polres Metro Tangerang AKBP Wiji Lestanto.

Sebelumnya tewas, Sultan pernah bikin pernyataan pada polisi kalau dia menyerang pos polisi lantaran memperoleh perintah dari seorang. Ia juga menyebutkan nama Pemimpin Paling tinggi ISIS, Abu Bakr al-Baghdadi.

" Maksudnya kesini apa bawa-bawa pisau seperti itu? " bertanya seorang pada Sultan.

" Suruhan khilafah Abu Bakr al-Baghdadi, " jawab Sultan.

Pelaku lantas dicecar untuk membuka jaringannya di Indonesia. " Di Indonesia siapa pemimpinmu? Siapa yang mengatur? Siapa yang dituakan? "

" Tak ada, Pak. Saya sendiri, Pak, " Sultan menjawab.

Waktu di tanya kehadiran anggota kelompoknya yang ada di Indonesia, Sultan mengakui tak tergabung dengan grup radikal apa pun di Indonesia.

Polisipun selalu menelusuri jejak Sultan untuk membuka jaringannya. Nyatanya Sultan pernah berkunjung ke Maman Abdurrahman. Dia yaitu narapidana masalah terorisme yang sekarang ini mendekam di Lapas Nusakambangan, Cilacap, Jawa Tengah.

Kepala Divisi Humas Polri Irjen Boy Rafli Amar menyampaikan Sultan Azianzah terdeteksi bertandang ke Lapas Nusakambangan pada periode Juni 2015 lantas.

" Mulai sejak Juni dia (Sultan) aktif berbarengan dengan saudara Fauzan al Anshori yang disebut pimpinan pondok pesantren di Ciamis. Dia pernah terdeteksi ada untuk membesuk Maman Abdurrahman serta datang ke Nusakambangan, " jelas Boy.

Sesudah membesuk Maman di Nusakambangan, Boy menjelaskan Sultan lalu terdeteksi aktif di aktivitas pondok pesantren Ansharullah di Dusun Sembung Jaya, Desa Mekarmukti Cisaga, Ciamis, Jawa Barat pada Oktober 2015.

Dengan diketemukannya kenyataan itu, sambung Boy, penyidik mengira Sultan sudah berhimpun dengan grup Jamaah Anshar Daulah (JAD) pimpinan Maman Abdurrahman.

" Hingga diketemukan kakaknya di Cisaga, dijemput, serta pernah melarikan diri. Cukup terkonfirmasi, dia (Sultan) berhimpun dengan sel jaringan Maman Abdurrahman yang disebut grup JAD ini, " ucap Boy.

Sultan di ketahui kerap ke warnet cuma untuk chatting dengan anggota grup ISIS di Suriah.

Hal itu disibakkan oleh Kapolri Jendral Polisi Tito Karnavian selesai menjenguk polisi korban penyerangan Sultan yang masihlah terbaring lemah di RS Siloam Karawaci, Kabupaten Tangerang.

" Dia kerap on-line dengan bebrapa situs yang dipunyai oleh ISIS, termasuk juga chatting dengan anggota ISIS di Suriah, " Tito mengungkap pada Jumat, 21 Oktober 2016.

Tito mengira dari live chatting berikut Sultan tahu beberapa cara atau didoktrin untuk membunuh aparat kepolisian. Terutama, Sultan sempat juga chatting dengan grup ISIS Indonesia yang di pengaruhi oleh tiga teroris buronan polisi. 

Auraqq.com, situs gaming online dengan 1 ID bisa langsung memainkan 6macam permainan. Give it a try and WIN..

sumber: liputan6tv

Related Posts:

0 komentar:

Posting Komentar

Diberdayakan oleh Blogger.

LINK

KLIK

Formulir Kontak

Nama

Email *

Pesan *

FANPAGE

get this widget here

Text Widget